KARANGAN DESKRIPSI ialah tulisan yang berusaha memberikan perincian atau melukiskan dan mengemukakan objek yang sedang dibicarakan (seerti orang, tempat, suasana atau hal lain).
MACAM-MACAM DESKRIPSI, yaitu :
1. Deskripsi Sugestif
Deskripsi sugestif ialah deskripsi yang bertujuan membangkitkan daya khayal, kesan atau sugesti tertentu, seolah-olah pembaca melihat sendiri objek (yang dideskripsikan) secara keseluruhan seperti yang dialami secara fisik oleh penulisnya.
Contoh deskripsi sugestif yang membicarakan objek tempat
Kilometer Nol, Sebuah Lambang
Sebuah tugu di ujung Utara pulau Weah Aceh, berdiri tegak setinggi delapan meter. Landasannya, beton berteratak mirip tangga bersusun lima. Dengan panjang dan lebar sekitar enam meter. Tentu itu terletak di sebuah semak belukar di bilangan Jaboi, kotamadya Sabang.
Itulah kilometer nol Indonesia. Berada di tugu itu, terasa sesuatu merayap di kalbu, perasaan keindonesiaan. Lagu patriotik Dari Sabang sampai Marauke seakan-akan tergiang-ngiang di telinga. Kita sedang menginjak setapak tanah di ujung paling Barat Nusantara.
Lambang Garuda begitu megah bertenger di puncak tugu. Di bawah kaki Sang Garuda, ada relief yang melukiskan untaian zamrud kepulauan di Indonesia. Memang, sempat timbul tanda tanya, apakah kilometer nol ini benar menjadi ukuran pasti dimulainya bentangan jalan raya dari ujung Barat Indonesia ke Timur. Akan tetapi, berada dititik itu, slogan Sabang-Marauke tiba-tiba menjadi sangat bermakna.
Dari titik nol kilometer ini, jalan hanya selebar 3 meter. Itupun hanya permukaan sekitar 2 meter yang kelihatan, selebihnya tertutup semak belukar. Sulit dibayangkan, jika ada kendaraan 2 arah berada di jalur itu. Jarak kilometer nol ke kota Sabang 22,5 Km. Lalu, dari Sabang terbentang lagi jarak 28 mil laut atau hampir 52 Km dan tiga jam perjalanan feri ke ujung utara Sumatra.
Jalan menuju kilometer nol hampir tak berbicara sebagai sebuah jalan raya. Kilometer nol pun seakan-akan tak berbicara sebagai tanda kilometer di tempat lain. Bahkan pualam bertuliskan ”KM0” telah dicopot tangan-tangan jahil. Sedangkan tugu-tugu yang kesepian itu tak pernah dihiraukan sebagai tanda kilometer jalan raya. Akan tetapi, dalam keheningan belukar di Jaboi, di bawah bola-bola awan yang keperakan, di sela-sela deburan ombak, tugu itu tetap tegar sebagai sebuah lambang yang berbicara tentang kesatuan Indonesia.
2. Deskripsi Teknis
Deskripsi teknis ialah deskripsi yang bertujuan memberikan identifikasi atau informasi objek, sehingga pembaca dapat mengenal bila bertemu atau berhadapan dengan objek itu.
Contoh deskripsi teknis
Tentang Agroindustri
Salah satu sektor yang mempunyai arti strategis dalam Pembangunan Nasional Jangka Panjang adalah pengembangan agroindustri. Agroindustri adalah kegiatan industri yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan pertanian serta jasa bagi kegiatan tersebut.
Titik berat Pembangunan Jangka Panjang adalah pembangunan ekonomi dengan sasaran utama mencapai keseimbangan antara bidang pertanian dan bidang industri yang kuat ditunjang oleh pertanian yang tangguh, yang dapat membawa perubahan fundamental dalam struktur perekonomian Indonesia, sehingga produksi nasional yang berasal dari sector luar pertanian merupakan bagian yang makin besar dan akhirnya menjadi tulang punggung perekonomian.
Industri yang kuat adalah industri yang strukturnya kukuh dan berakar pada kemampuan sumber daya alam yang dimiliki dan yang dapat menjelmakan kaitan ke depan, ke samping, dan ke belakang dengan industri lainnya. Pertanian yang tangguh adalah yang mampu menyediakan bahan baku hasil pertanian dalam jumlah, mutu, dan waktu yang dapat mendorong pertumbuhan industri.
Dengan demikian, sector agroindustri merupakan mata rantai penghubung antara sector pertanian dan sector industri. Pengembangan sector agroindustri di samping mempunyai arti strategis dalam kerangka Pembangunan Nasional Jangka Panjang juga dapat meningkatkan daya serap tenaga kerja dengan membuka spectrum baru lapangan kerja yang luas dan beragam, baik formal maupun nonformal.
Ruang lingkup agroindustri yang luas memungkinkan tenaga kerja informal bisa diserap lebih banyak. Agroindustri meliputi industri pengolahan hasil pertanian, industri peralatan dan mesin pertanian serta industri jasa pertanian. Industri pengolahan hasil pertanian mempunyai lima subsektor, yaitu: industri pengolahan tanaman pangan, perkebunan, hasil hutan perkebunan, dan hasil peternakan. Industri peralatan dan mesin pertanian mencakup industri peralatan dan mesin pertanian budidaya serta pengolahan. Industri jasa sektor pertanian meliputi perdagangan, konsultasi, dan komunikasi.
PENDEKATAN DESKRIPTIF
1. Pendekatan Realistis
Dengan pendekatan ini, objek yang tengah diamati harus dituliskan seobjektif-objektifnya. Artinya, objek yang tengah diamati harus dilukiskan sesuai dengan keadaan yang nyata. Perincian-perincian dan perbandingan antara satu bagian dengan bagian yang lain, harus dipaparkan sedemikian rupa sehingga tampak seperti di potret.
2. Pendekatan Impresionistis
Dengan pendekatan ini penulis menggambarkan atau melukiskan objek secara subjektif. Artinya, objek yang akan digambarkan atau dilukiskan dikemukakan oleh penulis secara bebas dan berdasarkan penafsirannya saja. Penulis harus menyeleksi bagian-bagian yang diperlukan dari kenyataan-kenyataan yang hendak dideskripsikan secara cermat.
3. Pendekatan Sikap Penulis
Dengan pendekatan ini akan terlihat bagaimana sikap penulis terhadap objek yang akan digambarkan atau dilukiskan. Penulis dapat mengambil salah satu sikap, seperti sikap masa bodoh, bersungguh-sungguh dan cermat, seenaknya, dan sebagainya. Sikap-sikap ini berhubungan pula dengan tujuan yang akan dicapai penulis, sifat objek, dan orang yang membaca deskripsinya.
LANGKAH-LANGKAH MENULIS DESKRIPSI, yaitu :
1. Menetapkan Tema Tulisan
Tema tulisan, yaitu gagasan, persoalan, masalah, atau ide yang akan kita kemukakan dalam tulisan. Karena tulisan yang hendak kita kembangkan berbentuk deskripsi, tema tulisan tentu berupa objek yang akan kita tulis. Misalnya, kita hendak menulis deskripsi sugestif tentang kegiatan yang terdapat di sekolah. Karena tema ini terlalu luas, maka perlu dipersempit lagi. Dari sini dapat ditetapkan beberapa tema kecil, seperti upacara bendera, pergelaran seni, atau pertandingan olahraga.
2. Menetapkan Tujuan Tulisan
Dengan menulis deskripsi maka tujuan hendak dicapai ialah memberikan gambaran dan rincian suatu objek kepada pembaca. Jika yang kita tulis berbentuk deskripsi sugestif maka tujuan menulis ialah berusaha menciptakan penghayatan melalui imajinasi pembaca terhadap objek tertentu. Akan tetapi, jika yang kita tulis itu berbentuk deskripsi teknis maka tujuan menulis ialah berusaha menanamkan pengertian kepada pembaca terhadap objek tertentu dengan cara memberikan indentifikasi dan informasi mengenai objek tersebut.
Umpamanya kita hendak menulis deskripsi sugestif tentang jalannya upacara penaikan bendera di sekolah. Tujuan kita menulis ialah memberikan gambaran kepada pembaca tentang jalannya upacara penaikan bendera agar pembaca dapat menghayatinya.
3. Mengumpulkan Bahan Tulisan
Bahan tulisan dapat diperoleh melalui berbagai cara, diantaranya :
1. Dengan mengadakan pengamatan dan peninjauan langsung terhadap objek yang akan ditulis.
2. Membaca buku, Koran, majalah, atau bahan bacaan lainnya. Cara seperti ini disebut studi bacaan atau studi kepustakaan.
3. Melalui wawancara dengan narasumber yang menguasai permasalahan yang ingin kita ketahui.
4. Melalui gabungan beberapa cara yang telah dikemukakan.
Kita hendak menulis deskripsi sugestif tentang upacara penaikan bendera di sekolah, bahan tulisan yang dapat diperoleh dan dikumpulkan adalah waktu upacara, petugas pelaksana upacara, tempat upacara, peserta upacara, pembina upacara, pesan pembina upacara, dan suasana upacara.
4. Menyiapkan Kerangka Tulisan
Umpamanya kita hendak menulis deskripsi tentang pelaksanaan upacara penaikan bendera di sekolah dengan bahan-bahan yang telah dikumpulkan, maka kerangka karangan tampak seperti berikut ini.
I. Waktu upacara penaikan bendera
A. Tepat pukul 07.00
B. Siswa berbaris
II. Tempat upacara
A. Bersemen dan bersih
B. Pepohonan dan bunga
III. Petugas pelaksana upacara
A. Kebijaksanaan sekolah
B. Bertanggung jawab
IV. Peserta upacara
A. Para guru
B. Para karyawan dan tata usaha
V. Suasana upacara
A. Khidmat
B. Disiplin
VI. Pembina upacara
A. Kepala sekolah
B. Bapak atau ibu guru
VII. Pesan Pembina upacara
A. Kewajiban kita
B. Rajin belajar
5. Mengembangkan Tulisan
Jika kita menulis deskripsi tentang pelaksanaan upacara penaikan bendera di sekolah dengan menggunakan kerangka karangan seperti tampak pada langkah keempat, pengembangan tulisannya tampak seperti di bawah ini.
Upacara Penaikan Bendera di Sekolahku
Di sekolahku upacara penaikan bendera dilaksanakan pada setiap hari Senin. Tepat pada pukul 07.00 para siswa turun ke lapangan. Setelah para siswa berbaris rapi, upacara pun dimulai.
Upacara dilaksanakan di lapangan sekolah. Lapangan itu bersemen dan bersih. Di pinggir lapangan tumbuh rimbun pohon dan bunga yang indah.
Secara bergiliran setiap kelas menjadi petugas upacara. Hal ini sudah merupakan kebijaksanaan sekolah agar para siswa belajar berorganisasi. Selain itu, bertujuan agar para siswa bertanggung jawab atas tugas-tugas yang diberikan oleh sekolah.
Seluruh pelajar dengan sendirinya menjadi peserta upacara. Di samping itu, para guru dan karyawan tata usaha menjadi peserta upacara.
Suasana upacara berlangsung tertib. Seluruh upacara dengan khidmat mengikuti upacara. Para siswa juga menunjukkan disiplin yang tinggi selama mengikuti upacara.
Setiap upacara berlangsung selalu hadir pembina upacara. Biasanya yang menjadi pembina upacara ialah kepala sekolah. Akan tetapi, jika kepala sekolah berhalangan hadir, bapak atu ibu guru dapat tampil sebagai pembina upacara.
Yang selalu kuingat jika mengikuti upacara ialah pesan pembina upacara. Isinya antara lain bahwa penyelenggaraan upacara penaikan bendera merupakan kewajiban kita dalam menghormati kedaulatan negara dan jasa para pahlawan. Maka dari itu, para pelajar diimbau agar rajin belajar.
ASAH KETERAMPILAN
1. Kembangkanlah kerangka karangan di bawah ini!
2. Bila anda sudah selesai membuatnya menjadi sebuah karangan, karangan tersebut bisa dikonsultasikan dengan guru.
3. Bisa juga anda tukarkan karangan anda dengan teman-teman anda. Mintalah pendapat mereka tentang karangan anda!
Tema : Pergelaran Seni di Sekolah
I. Macam pergelaran seni
A. Seni drama
B. Seni tari
C. Seni lukis
D. Seni deklamasi (perbuatan membaca sajak yang disertai gerak dan mimik yang baik di muka umum)
II. Waktu pergelaran
A. Peringatan hari besar negara
B. Peringatan hari besar agama
C. Perpisahan siswa kelas tiga
III. Tempat pergelaran
A. Di aula sekolah
B. Dekorasi menarik
IV. Pesta pergelaran
A. Siswa yang berbakat
B. Berlatih dengan disiplin
C. Diarahkan oleh guru pembina
V. Suasana pergelaran
A. Tampak meriah
B. Memang memuaskan
MACAM-MACAM DESKRIPSI, yaitu :
1. Deskripsi Sugestif
Deskripsi sugestif ialah deskripsi yang bertujuan membangkitkan daya khayal, kesan atau sugesti tertentu, seolah-olah pembaca melihat sendiri objek (yang dideskripsikan) secara keseluruhan seperti yang dialami secara fisik oleh penulisnya.
Contoh deskripsi sugestif yang membicarakan objek tempat
Kilometer Nol, Sebuah Lambang
Sebuah tugu di ujung Utara pulau Weah Aceh, berdiri tegak setinggi delapan meter. Landasannya, beton berteratak mirip tangga bersusun lima. Dengan panjang dan lebar sekitar enam meter. Tentu itu terletak di sebuah semak belukar di bilangan Jaboi, kotamadya Sabang.
Itulah kilometer nol Indonesia. Berada di tugu itu, terasa sesuatu merayap di kalbu, perasaan keindonesiaan. Lagu patriotik Dari Sabang sampai Marauke seakan-akan tergiang-ngiang di telinga. Kita sedang menginjak setapak tanah di ujung paling Barat Nusantara.
Lambang Garuda begitu megah bertenger di puncak tugu. Di bawah kaki Sang Garuda, ada relief yang melukiskan untaian zamrud kepulauan di Indonesia. Memang, sempat timbul tanda tanya, apakah kilometer nol ini benar menjadi ukuran pasti dimulainya bentangan jalan raya dari ujung Barat Indonesia ke Timur. Akan tetapi, berada dititik itu, slogan Sabang-Marauke tiba-tiba menjadi sangat bermakna.
Dari titik nol kilometer ini, jalan hanya selebar 3 meter. Itupun hanya permukaan sekitar 2 meter yang kelihatan, selebihnya tertutup semak belukar. Sulit dibayangkan, jika ada kendaraan 2 arah berada di jalur itu. Jarak kilometer nol ke kota Sabang 22,5 Km. Lalu, dari Sabang terbentang lagi jarak 28 mil laut atau hampir 52 Km dan tiga jam perjalanan feri ke ujung utara Sumatra.
Jalan menuju kilometer nol hampir tak berbicara sebagai sebuah jalan raya. Kilometer nol pun seakan-akan tak berbicara sebagai tanda kilometer di tempat lain. Bahkan pualam bertuliskan ”KM0” telah dicopot tangan-tangan jahil. Sedangkan tugu-tugu yang kesepian itu tak pernah dihiraukan sebagai tanda kilometer jalan raya. Akan tetapi, dalam keheningan belukar di Jaboi, di bawah bola-bola awan yang keperakan, di sela-sela deburan ombak, tugu itu tetap tegar sebagai sebuah lambang yang berbicara tentang kesatuan Indonesia.
2. Deskripsi Teknis
Deskripsi teknis ialah deskripsi yang bertujuan memberikan identifikasi atau informasi objek, sehingga pembaca dapat mengenal bila bertemu atau berhadapan dengan objek itu.
Contoh deskripsi teknis
Tentang Agroindustri
Salah satu sektor yang mempunyai arti strategis dalam Pembangunan Nasional Jangka Panjang adalah pengembangan agroindustri. Agroindustri adalah kegiatan industri yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan pertanian serta jasa bagi kegiatan tersebut.
Titik berat Pembangunan Jangka Panjang adalah pembangunan ekonomi dengan sasaran utama mencapai keseimbangan antara bidang pertanian dan bidang industri yang kuat ditunjang oleh pertanian yang tangguh, yang dapat membawa perubahan fundamental dalam struktur perekonomian Indonesia, sehingga produksi nasional yang berasal dari sector luar pertanian merupakan bagian yang makin besar dan akhirnya menjadi tulang punggung perekonomian.
Industri yang kuat adalah industri yang strukturnya kukuh dan berakar pada kemampuan sumber daya alam yang dimiliki dan yang dapat menjelmakan kaitan ke depan, ke samping, dan ke belakang dengan industri lainnya. Pertanian yang tangguh adalah yang mampu menyediakan bahan baku hasil pertanian dalam jumlah, mutu, dan waktu yang dapat mendorong pertumbuhan industri.
Dengan demikian, sector agroindustri merupakan mata rantai penghubung antara sector pertanian dan sector industri. Pengembangan sector agroindustri di samping mempunyai arti strategis dalam kerangka Pembangunan Nasional Jangka Panjang juga dapat meningkatkan daya serap tenaga kerja dengan membuka spectrum baru lapangan kerja yang luas dan beragam, baik formal maupun nonformal.
Ruang lingkup agroindustri yang luas memungkinkan tenaga kerja informal bisa diserap lebih banyak. Agroindustri meliputi industri pengolahan hasil pertanian, industri peralatan dan mesin pertanian serta industri jasa pertanian. Industri pengolahan hasil pertanian mempunyai lima subsektor, yaitu: industri pengolahan tanaman pangan, perkebunan, hasil hutan perkebunan, dan hasil peternakan. Industri peralatan dan mesin pertanian mencakup industri peralatan dan mesin pertanian budidaya serta pengolahan. Industri jasa sektor pertanian meliputi perdagangan, konsultasi, dan komunikasi.
PENDEKATAN DESKRIPTIF
1. Pendekatan Realistis
Dengan pendekatan ini, objek yang tengah diamati harus dituliskan seobjektif-objektifnya. Artinya, objek yang tengah diamati harus dilukiskan sesuai dengan keadaan yang nyata. Perincian-perincian dan perbandingan antara satu bagian dengan bagian yang lain, harus dipaparkan sedemikian rupa sehingga tampak seperti di potret.
2. Pendekatan Impresionistis
Dengan pendekatan ini penulis menggambarkan atau melukiskan objek secara subjektif. Artinya, objek yang akan digambarkan atau dilukiskan dikemukakan oleh penulis secara bebas dan berdasarkan penafsirannya saja. Penulis harus menyeleksi bagian-bagian yang diperlukan dari kenyataan-kenyataan yang hendak dideskripsikan secara cermat.
3. Pendekatan Sikap Penulis
Dengan pendekatan ini akan terlihat bagaimana sikap penulis terhadap objek yang akan digambarkan atau dilukiskan. Penulis dapat mengambil salah satu sikap, seperti sikap masa bodoh, bersungguh-sungguh dan cermat, seenaknya, dan sebagainya. Sikap-sikap ini berhubungan pula dengan tujuan yang akan dicapai penulis, sifat objek, dan orang yang membaca deskripsinya.
LANGKAH-LANGKAH MENULIS DESKRIPSI, yaitu :
1. Menetapkan Tema Tulisan
Tema tulisan, yaitu gagasan, persoalan, masalah, atau ide yang akan kita kemukakan dalam tulisan. Karena tulisan yang hendak kita kembangkan berbentuk deskripsi, tema tulisan tentu berupa objek yang akan kita tulis. Misalnya, kita hendak menulis deskripsi sugestif tentang kegiatan yang terdapat di sekolah. Karena tema ini terlalu luas, maka perlu dipersempit lagi. Dari sini dapat ditetapkan beberapa tema kecil, seperti upacara bendera, pergelaran seni, atau pertandingan olahraga.
2. Menetapkan Tujuan Tulisan
Dengan menulis deskripsi maka tujuan hendak dicapai ialah memberikan gambaran dan rincian suatu objek kepada pembaca. Jika yang kita tulis berbentuk deskripsi sugestif maka tujuan menulis ialah berusaha menciptakan penghayatan melalui imajinasi pembaca terhadap objek tertentu. Akan tetapi, jika yang kita tulis itu berbentuk deskripsi teknis maka tujuan menulis ialah berusaha menanamkan pengertian kepada pembaca terhadap objek tertentu dengan cara memberikan indentifikasi dan informasi mengenai objek tersebut.
Umpamanya kita hendak menulis deskripsi sugestif tentang jalannya upacara penaikan bendera di sekolah. Tujuan kita menulis ialah memberikan gambaran kepada pembaca tentang jalannya upacara penaikan bendera agar pembaca dapat menghayatinya.
3. Mengumpulkan Bahan Tulisan
Bahan tulisan dapat diperoleh melalui berbagai cara, diantaranya :
1. Dengan mengadakan pengamatan dan peninjauan langsung terhadap objek yang akan ditulis.
2. Membaca buku, Koran, majalah, atau bahan bacaan lainnya. Cara seperti ini disebut studi bacaan atau studi kepustakaan.
3. Melalui wawancara dengan narasumber yang menguasai permasalahan yang ingin kita ketahui.
4. Melalui gabungan beberapa cara yang telah dikemukakan.
Kita hendak menulis deskripsi sugestif tentang upacara penaikan bendera di sekolah, bahan tulisan yang dapat diperoleh dan dikumpulkan adalah waktu upacara, petugas pelaksana upacara, tempat upacara, peserta upacara, pembina upacara, pesan pembina upacara, dan suasana upacara.
4. Menyiapkan Kerangka Tulisan
Umpamanya kita hendak menulis deskripsi tentang pelaksanaan upacara penaikan bendera di sekolah dengan bahan-bahan yang telah dikumpulkan, maka kerangka karangan tampak seperti berikut ini.
I. Waktu upacara penaikan bendera
A. Tepat pukul 07.00
B. Siswa berbaris
II. Tempat upacara
A. Bersemen dan bersih
B. Pepohonan dan bunga
III. Petugas pelaksana upacara
A. Kebijaksanaan sekolah
B. Bertanggung jawab
IV. Peserta upacara
A. Para guru
B. Para karyawan dan tata usaha
V. Suasana upacara
A. Khidmat
B. Disiplin
VI. Pembina upacara
A. Kepala sekolah
B. Bapak atau ibu guru
VII. Pesan Pembina upacara
A. Kewajiban kita
B. Rajin belajar
5. Mengembangkan Tulisan
Jika kita menulis deskripsi tentang pelaksanaan upacara penaikan bendera di sekolah dengan menggunakan kerangka karangan seperti tampak pada langkah keempat, pengembangan tulisannya tampak seperti di bawah ini.
Upacara Penaikan Bendera di Sekolahku
Di sekolahku upacara penaikan bendera dilaksanakan pada setiap hari Senin. Tepat pada pukul 07.00 para siswa turun ke lapangan. Setelah para siswa berbaris rapi, upacara pun dimulai.
Upacara dilaksanakan di lapangan sekolah. Lapangan itu bersemen dan bersih. Di pinggir lapangan tumbuh rimbun pohon dan bunga yang indah.
Secara bergiliran setiap kelas menjadi petugas upacara. Hal ini sudah merupakan kebijaksanaan sekolah agar para siswa belajar berorganisasi. Selain itu, bertujuan agar para siswa bertanggung jawab atas tugas-tugas yang diberikan oleh sekolah.
Seluruh pelajar dengan sendirinya menjadi peserta upacara. Di samping itu, para guru dan karyawan tata usaha menjadi peserta upacara.
Suasana upacara berlangsung tertib. Seluruh upacara dengan khidmat mengikuti upacara. Para siswa juga menunjukkan disiplin yang tinggi selama mengikuti upacara.
Setiap upacara berlangsung selalu hadir pembina upacara. Biasanya yang menjadi pembina upacara ialah kepala sekolah. Akan tetapi, jika kepala sekolah berhalangan hadir, bapak atu ibu guru dapat tampil sebagai pembina upacara.
Yang selalu kuingat jika mengikuti upacara ialah pesan pembina upacara. Isinya antara lain bahwa penyelenggaraan upacara penaikan bendera merupakan kewajiban kita dalam menghormati kedaulatan negara dan jasa para pahlawan. Maka dari itu, para pelajar diimbau agar rajin belajar.
ASAH KETERAMPILAN
1. Kembangkanlah kerangka karangan di bawah ini!
2. Bila anda sudah selesai membuatnya menjadi sebuah karangan, karangan tersebut bisa dikonsultasikan dengan guru.
3. Bisa juga anda tukarkan karangan anda dengan teman-teman anda. Mintalah pendapat mereka tentang karangan anda!
Tema : Pergelaran Seni di Sekolah
I. Macam pergelaran seni
A. Seni drama
B. Seni tari
C. Seni lukis
D. Seni deklamasi (perbuatan membaca sajak yang disertai gerak dan mimik yang baik di muka umum)
II. Waktu pergelaran
A. Peringatan hari besar negara
B. Peringatan hari besar agama
C. Perpisahan siswa kelas tiga
III. Tempat pergelaran
A. Di aula sekolah
B. Dekorasi menarik
IV. Pesta pergelaran
A. Siswa yang berbakat
B. Berlatih dengan disiplin
C. Diarahkan oleh guru pembina
V. Suasana pergelaran
A. Tampak meriah
B. Memang memuaskan
5 komentar:
luuuucccuuuu.....
muahahahahahaha... XD
terimakasih banyak, pak! sangat membantu saya dalam membuat tugas. terimakasih terimakasih!
SAlam knal.....
aku Agiek....
Ada Award utk Blog anda....slahkn diambil di blog saya........he
terimakasih Pak, Informasinya sangat bermanfaat dan saya jadikan sebagai rujukan skripsi saya
ini ga ada daftar pustakanya ya pak?
Posting Komentar